Langsung ke konten utama

LULUS.. CORAT-CORET PUTIH ABU-ABU? TIDAK !!!


          LULUS.
 CORAT-CORET PUTIH ABU-ABU? TIDAK !!!

Salam damai..
Lama aku tidak menulis dan tidak menyapa para pembaca setiaku.. Aku rindu tuk menyapa. hehe

Selamat sore sobat pembaca...
Aku berharap suatu hari nanti aku bisa bertemu dengan banyak sobat pembacaku, penulis, dan orang-orang hebat bagiku. Jika saja aku bisa melihat siapa saja yang membaca tulisanku dengan setia., hemm

Terimakasih semuanya. Tak harus bertemu sekarang untuk mengucapkan terimakasih kann? Bertemu disini di tulisan ini. Di blog ini..
Selama tidak menulis, pastinya aku mendapatkan banyak pembelajaran baru, juga nilai-nilai yang pastinya sangat unik bahkan melibatkan ragam rasa dan pemikiranku. Semoga ditulisan selanjutnya.
Langsung pada intinya.

Kemarin, Rabu, 15 Mei 2019 di SMK Bakti Karya Parigi adalah acara penerimaan amplop kelulusan bagi siswa-siswi kelas XII. Sebelumnya sudah digelar acara Pamit Alumni lho.





(Perpisahan sebelum kertas bertuliskan LULUS hehe). Selain mengajak optimis, Hal ini untuk mempertimbangkan kawan-kawan yang ingin pulang lebih cepat karena berbagai macam alasan. Mulai keluarga, daftar kuliah, dll. Sedangkan hasil ujian dikirim lewat email, dsb bagi teman-teman yang sudah pulang ke daerahnya masing-masing. (luar pulau Jawa). Memanfaatkan teknologi tanpa mengurangi rasa kekerabatan, kebersamaan dan persatuan. Acara perpisahan pun. 

 
Dan puji Tuhan, alhamdulilah, bersyukur. Hasil kelulusan SMK Bakti Karya Parigi adalah100%. 
Bahagia? Yaah tentunya. Sebagai mengekspresikan kelulusan kami, kami tidak mencorat-coret pakaian seragam kami. Kenapa? Ragam alasan pastinya dari kami yang beragam pula di Kelas Multikultural ini. Dan perpisahan? We will come back..! Someday.

Okay sobat.. menurutmu apa untungnya jika harus mencorat-coret baju sebagai perayaan kelulusan? Jika sebagai ajang kreatifitas seni, no problem. Tapi corat-coret sebagai kenangan? Yaah setiap orang memiliki pemikiran yang beragam.
Aku dan kawan-kawan sebagai penerima beasiswa full Kelas Multikultural dan sekarang sebagai ‘mantan siswa/i’ di SMK Bakti Karya Parigi merayakannya dengan cara yang berbeda.


 Yoi kita merayakan sekaligus dengan kegiatan diatas.
Tak hanya belajar. Kita juga memupuk persaudaraan. Sesuai dengan kita yang harus menyebarkan nilai perdamaian yaitu sebagai 'PEACE WORKER'. 

Oh iya kita kembali. Berikut tentang seragam yang mau diapakan dan kenapa oleh kawan-kawanku. Salah satunya sobat kita satu ini.
 Eviliana Dona ; "Tidak akan dicoret-coret bha. Bajuku mau aku sumbangkan ke sekolah, ke adik-adik nantinya. biar berkah bha" 


Sobat pembaca.. .
Jika aku harus menyimpan kenanganku, maka sekedar mencoret pakaian bukan alternatif bagiku.
Pakaian yang sudah dicoret-coret dengan warna-warni lalu masih bisakah dipakai? Masih. Siapa yang akan pakai? Diri sendiri? Kapan? Lulus dan tidak lagi masuk sekolah memakai pakaian seragam putih-abu tersebut. Kecuali menghadiri acara sebagai pentasan drama atau teater mengenai zaman uedan para pelajar yang menyimpan kenangan di baju dengan corat-coret. Atau untuk nanti setelah beberapa tahun untuk mengenang kembali perjuangan?

Baju yang dicoret-coret? Akan aku pakai lagi lalu selfi? 
Akan aku pakai lagi dan tunjukkan ke anak-anakku nanti? (Itu pun kalo bajunya masih ada, utuh dan tidak lapuk, lusuh, dan digigit tikus). 
Ataukah aku akan memakainya saat berkebun? Aktivitas lainnya? Semoga sobat pembacaku bisa berpikir sekejap hehe.

Tentang sebuah kebebasan?
Aku perlu mencorat-coret di kaos polos yang lain saja. Putih-abu-abu mah tidak. Toh itu juga kenangan.

Aku sebaiknya bebas berekspresi bersama saudara-saudari, kawan-kawan, dan sahabatku. Cekrekkk kita lukis kenangan. 
Jika aku harus sukses dan bermanfaat untuk banyak orang, pakaian putih abu-abuku juga harus lebih bermanfaat. Apalagi banyak diluar sana yang membutuhkan dengan jiwa juang yang besar dan pastinya misi yang lebih baik lagi. Tak sekedar untuk coret-coret.





  

I Am Peace Worker and We Are Peace Worker.
Salam damai sobat-sobat. Semoga bermanfaat yah.
Salam semangattt..
Mari kita luapkan kebebasan yang baik. Guru kite bilang FREEDOM FOR FREEDOM OF.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tindak Pidana Perdagangan Orang di Indonesia

Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) adalah kejahatan yang melibatkan eksploitasi manusia untuk tujuan komersial. Dalam hukum Indonesia, TPPO diatur secara khusus dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2007. Berdasarkan Pasal 1 angka 1 UU tersebut, perdagangan orang adalah tindakan perekrutan, pengangkutan, penampungan, pengiriman, pemindahan, atau penerimaan seseorang dengan ancaman kekerasan, penggunaan kekerasan, penculikan, penyekapan, pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, penjeratan utang, atau memberi bayaran/manfaat sehingga memperoleh persetujuan dari orang yang memegang kendali atas orang lain tersebut, baik di dalam negeri maupun antarnegara, untuk tujuan eksploitasi atau mengakibatkan orang tereksploitasi. Unsur-Unsur TPPO Terdapat tiga unsur utama dalam tindak pidana perdagangan orang: Proses : Meliputi perekrutan, pengangkutan, penampungan, pengiriman, pemindahan, atau penerimaan seseorang. Cara : Dilakukan dengan ancama...

KAWALELO TIDAK MAJU KARENA KADES DENGAN SUMPAH SAMPAHNYA TAPI MALAH MENGKAMBINGHITAMKAN SOSOK INI? STOP!

Kepada Kepala Desa Kawalelo, jangan ada upaya konyol mengkambinghitamkan warga.  Anda pemimpin yang benar bukan? Atau? Apakah anda tukang tumbalin orang? Anda pemimpin yang beradab bukan? Pada Januari 2022 dan Januari 2023, inisial YAH dan VJ dituduh, disalahkan atas tidak majunya desa Kawalelo selama ini. Awalnya pada Januari 2022 didiamkan dan diabaikan karena terasa terlalu konyol tiba-tiba menyalahkan orang sembarangan tanpa dasar dan tanpa bukti yang jelas, dan seharusnya hanya anak balita yang akan percaya. Rupanya orang yang punya niat aneh memang semakin tidak puas, sehingga mengulangi lagi pada Januari 2023 sambil menuntut sumpah sampah tak berdasar. Tetapi karena tidak berani sendiri, sehingga menghasut masyarakat yang tidak teredukasi dengan baik hingga sempat menimbulkan keresahan bahkan permusuhan. Tak hanya itu, cara yang dipakai juga tidak secara gamblang/langsung. Oknum penghasutan ini mengatasnamakan diri sebagai nenek moyang yang sudah meninggal hampir 20 tahun ya...

Filsafat Ketuhanan sebagai Upaya Pencegahan Radikalisasi dan Terorisme di Tengah Perbedaan Agama di Indonesia

Agama merupakan salah satu sarana spiritual tentang keberadaan Tuhan, bukan organisasi pemufakatan jahat.